Perbaikan Buangan Limbah Cair Pada Usaha Mikro, Kecil Menengah Pengrajin Tahu Untuk Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan Di Cikampek

Main Article Content

Utami Utami Wahyuningsih
Arief Suardi Nur Chairat
Victor Assani Desiawan
Lili Rasyidi
Taufik Hidayat
Lia Nur Octavia
Eko Sulistiyo
Prayudi
Jennifer Gabrielle Ouctorin Pongtiku
Ario Yogatama Erlaputra

Abstract

ABSTRACT


               Occupational Health and Safety (K3) can be implemented as the best way to create a workplace that is safe, healthy and environmentally clean from pollution, in order to reduce the number of work accidents and work-related diseases that occur thereby increasing efficiency and productivity. work can be realized. Casualties and material losses can arise for both workers and entrepreneurs, which will have a huge impact on the production process as a whole, resulting in environmental damage and impacting the wider community.


One of the factors that plays an important role in the course of tofu production in UMKM is the problem of disposing of liquid waste resulting from the tofu production process so as to create an environment that is conducive to work and a clean environment around the location of the tofu making business. The aim of the handling socialization activity, "Improving Liquid Waste Disposal in Micro, Small and Medium Enterprises of Tofu Craftsmen to Improve Environmental Safety and Health in Cikampek", is to educate the target audience about the correct way to dispose of waste water into waterways and find solutions to waste water problems faced by the Hj tofu production factory. Wiwik Sugiarsih.


The approach used is a quantitative method approach, which is based on the philosophy of positivism, which includes research on certain populations or samples, collecting data using research measuring tools (instruments), and has the aim of being able to test and prove the hypothesis that has been formulated, by analyzing the data. statistical in nature, also includes survey and experimental methods.


The result of this community service research activity is handling tofu liquid waste, namely getting education about the importance of understanding the dangerous impact of liquid waste on workers and the sustainability of the lives of the surrounding community. By improving liquid waste disposal, it can be seen that the water flowing from tofu processing waste is becoming clearer, resulting in increased occupational safety and health, and reducing air pollution such as the unpleasant smell of tofu liquid waste, which was caused previously. In addition, it can take sustainable steps including the use of green technology, reduction of hazardous chemicals, and better waste processing practices.


 


Keywords: K3, Tofu Waste, Environment


 


ABSTRAK


Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dapat di implementasikan menjadi cara terbaik dalam membuat tempat kerja yang aman, sehat, dan keadaan  lingkungan yang bersih dari polusi, agar dapat menekan angka dari jumlah kecelakaan kerja dan juga penyakit akibat kerja yang terjadi sehingga peningkatan efisiensi dan produktivitas kerja dapat terwujud. Baik bagi pekerja maupun pengusaha, kerugian dan kerugian materi dapat terjadi, berdampak besar pada keseluruhan proses produksi, menimbulkan kerusakan lingkungan, dan berdampak pada seluruh masyarakat.


Salah satu faktor yang berperan penting dalam jalannya produksi Tahu di UMKM ini adalah masalah pembuangan limbah cair hasil dari proses produksi Tahu sehingga tercipta lingkungan yang kondusif dalam bekerja dan lingkungan yang bersih sekitar lokasi usaha Pembuat Tahu ini. Tujuan kegiatan sosialisasi penanganan, “ Perbaikan Buangan Limbah Cair Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Pengrajin Tahu Untuk Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan di Cikampek “, adalah untuk mengedukasi khalayak sasaran tentang cara pembuangan air limbah  yang benar ke saluran air dan mencari solusi  permasalahan air limbah  yang dihadapi pabrik produksi tahu Hj. Wiwik Sugiarsih.


Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan dengan metode kuantitatif yaitu berdasar pada filsafat positivisme, yang meliputi penelitian terhadap populasi atau sampel tertentu, melakukan pengumpulan data dengan alat ukur penelitian (instrumen), dan memiliki tujuan untuk dapat menguji dan membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan, dengan ianalisis data bersifat statistic, juga meliputi metode survei dan eksperimen.


Hasil dari kegiatan penelitian pengabdian kepada Masyarakat ini adalah penanganan limbah cair tahu yaitu mendapatkan edukasi akan pentingnya memahami dampak bahaya limbah cair untuk pekerja dan keberlangsungan kehidupan masyarakat sekitar. Dengan perbaikan buangan limbah cair, terlihat dengan semakin jernih air yang dialirkan dari limbah pengolahan tahu sehingga terwujud peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja, dan mengurangi pencemaran udara seperti tercium bau tidak sedap pada limbah cair tahu, yang ditimbulkan sebelumnya. Selain itu, dapat melakukan langkah-langkah berkelanjutan termasuk penggunaan teknologi hijau, pengurangan bahan kimia berbahaya, dan praktik pengolahan limbah yang lebih baik.


           


Kata kunci : K3, Limbah Tahu, Lingkungan

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Wahyuningsih, U. U., Arief Suardi Nur Chairat, Victor Assani Desiawan, Lili Rasyidi, Taufik Hidayat, Lia Nur Octavia, Eko Sulistiyo, Prayudi, Jennifer Gabrielle Ouctorin Pongtiku, & Ario Yogatama Erlaputra. (2024). Perbaikan Buangan Limbah Cair Pada Usaha Mikro, Kecil Menengah Pengrajin Tahu Untuk Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan Di Cikampek. TERANG, 6(2), 67–82. Retrieved from https://jurnalitpln.id/terang/article/view/2307
Section
Articles

References

J. Biologi et al., Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu Sebagai Pupuk Organik Cair (POC) Guna Mendukung Program Lorong Garden (Longgar) Kota Makassar. 2018.

“Pelatihan penanganan-limbah-tahu”.

Lusiana ), “PENANGGULANGAN PENCEMARAN LINGKUNGAN MELALUI PKM UKM TAHU DAN TEMPE DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH INDUSTRI,” Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal ISSN, vol. 1, no. 2, pp. 91–94, 2018.

H. Pagoray, S. Sulistyawati, and F. Fitriyani, “Limbah Cair Industri Tahu dan Dampaknya Terhadap Kualitas Air dan Biota Perairan,” Jurnal Pertanian Terpadu, vol. 9, no. 1, pp. 53–65, Jun. 2021, doi: 10.36084/jpt..v9i1.312.

F. Muharrahmi, M. Aldani, N. Indriani, and A. Hasibuan, “ANALISIS DAMPAK LIMBAH CAIR PADA PABRIK TAHU TERAHADAP PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KECAMATAN TANJUNG MORAWA KAB. DELI SERDANG”.

L. Lasmini, M. Boby, K. Program, S. Akuntansi, F. Ekonomi, and D. Bisnis, “SOSIALISASI PENANGANAN LIMBAH CAIR PADA UMKM TAHU DI DESA JOMIN TIMUR.”

S. Setyawan Bomantoro, “PENERAPAN PRODUKSI BERSIH PADA INDUSTRI TAHU DI KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR,” 2016.

B. Siti Rahayu Purwanti et al., “SPERENCANAAN PENDEKATAN PERSUASIF DAN AKSI REMAJA PEDULI LIMBAH CAIR SEBELUM MASUK SUNGAI”.

J. D. Jaya, L. Ariyani, and H. Hadijah, “DESIGNING CLEAN PRODUCTION OF TOFU PROCESSING INDUSTRY IN UD. SUMBER URIP PELAIHARI,” Jurnal Agroindustri, vol. 8, no. 2, pp. 105–112, Jan. 2019, doi: 10.31186/j.agroind.8.2.105-112.

O.?: Robin and A. Supendi, “ANALISIS DAMPAK LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU TERHADAP PENURUNAN KUALITAS AIR DAN KERAGAMAN IKAN AIR TAWAR DI SUNGAI CIPELANG KOTA SUKABUMI.”

S. Yuliati et al., “PENYULUHAN PENANGANAN LIMBAH HASIL PEMBUATAN TAHU DI PADANG SELASA BUKIT LAMA, PALEMBANG.”

R. Auliana et al., “PENGOLAHAN LIMBAH TAHU MENJADI BERBAGAI PRODUK MAKANAN.” [Online]. Available: http://www.menlh.go.id

S. Desa, B. Peninjauan, K. Sukaraja, and K. Seluma, “MEKANISME PEMBUANGAN LIMBAH TAHU DITINJAU DARI ETIKA BISNIS ISLAM.”