Continuous Emission Monitoring System (CEMS) Sebagai Alat Evaluasi Efektivitas Sistem Flue Gas Desulfurization (FGD) Dalam Mengurangi Emisi SO2 di PLTU Cilacap 660 MW
Main Article Content
Abstract
ABSTRAK
Peningkatan permintaan energi global telah menyebabkan ketergantungan besar pada pembangkit listrik berbahan bakar fosil, seperti batubara, yang merupakan sumber utama polusi udara, termasuk sulfur dioksida (SO2). Emisi SO2 berpotensi menyebabkan masalah lingkungan dan kesehatan, seperti hujan asam dan gangguan pernapasan. Untuk mengatasi ini, teknologi Flue Gas Desulfurization (FGD) dikembangkan untuk mengurangi konsentrasi SO2 dalam gas buang melalui berbagai metode. Selain itu, Continuous Emission Monitoring System (CEMS) digunakan untuk pemantauan emisi secara real-time dan memastikan kepatuhan terhadap standar emisi. Penelitian ini menilai efektivitas FGD dalam mengurangi emisi SO2 di PLTU Cilacap Unit 3 yang berkapasitas 660 MW, menggunakan data dari berbagai kondisi beban (rendah, menengah, dan tinggi) dan dua kondisi operasional (FGD beroperasi dan tidak beroperasi). Data emisi SO2 dikumpulkan menggunakan CEMS selama dua tahun terakhir untuk membandingkan efektivitas FGD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa FGD secara signifikan mengurangi emisi SO2 pada semua tingkat beban, dengan penurunan sebesar 44.3% pada beban rendah, 59.1% pada beban menengah, dan 62.8% pada beban tinggi. Penurunan emisi SO2 lebih terasa saat FGD beroperasi. Data ini menekankan peran penting FGD dalam mengurangi dampak lingkungan dari pembangkit listrik batubara dengan meningkatkan efisiensi pengendalian emisi.